JAKARTA, WB – Sebagai pusat pemerintahan Indonesia, kota Jakarta masih jauh dari kata indah. Sebab, disudut-sudut kotanya masih terdapat tumpukan sampah yang menggunung. Salah satunya adalah Jakarta Utara.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berencana bakal menyulap sampah yang ada di Jakarta Utara sebagai bahan baku listrik. Apalagi, Jakarta Utara memiliki kawasan yang sterategis.
“Jakarta Utara itu sebuah kota yang memiliki posisi sangat strategis, karena pintu masuk dari darat, laut dan udara melewati kota tersebut,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Untuk merealisasikan hal itu, menurut Djarot adalah membenahi sistem pengolahan sampah yang selama ini menggunakan sistem sanitary land fill.
“Sistem tersebut sudah sangat ketinggalan dan tidak cocok untuk wilayah di DKI karena membutuhkan lahan dengan luas ratusan hektar. Beda halnya apabila sistem tersebut diterapkan di daerah pedesaan yang lahannya masih luas,” kata Djarot.
Nantinya, lanjut politikus PDI Perjuangan ini, pihaknya akan melibatkan pihak swasta dari Inggris dan Italia. Sedangkan untuk membangun tempat pengolahan sampah sebagai penghasil tenaga listrik, membutuhkan area seluas 2,5 hektar.
“Makanya itu jadi rencana jangka panjang dan sekarang masih perlu cek lokasi yang cocok untuk dibangun tempat pengolahan,” katanya.
Djarot menuturkan, listrik yang didapatkan dari pengolahan sampah tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengaliri rumah susun sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI, sedangkan abunya dapat digunakan untuk campuran semen dan pembuatan paving block.
“Jakarta Utara kita pilih sebagai lokasi pertama (pilot project) yang dicanangkan untuk penerapan sistem tersebut karena produksi sampahnya termasuk yang terbesar di Jakarta,” katanya.[]