JAKARTA, WB – Ketua presidium Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, keukeuh mengusulkan tambahan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) menjadi 84 item kepada pemerintahan daerah DKI-Jakarta.
“Jumlah ini berarti bertambah 24 item dari jumlah yang diusulkan sebelumnya yakni sebanyak 60 item. Beberapa item yang ditambahkan mulai dari televisi hingga parfum,” ujar Said saat jumpa persnya di bilangan Menteng, Senin (1/6/2014).
Kata Said, Parfum dan televisi kini menjadi kebutuhan dasar (primer) bagi buruh. Menurut dia, parfum yang dimaksud bukan parfum bermerek mahal, tetapi parfum standar yang dijual bebas di toko atau minimarket.
”Yang mau kita tekankan disini, bukan parfum Giorgio Armani, Hermes atau yang mahal-mahal. Tapi parfum standar atau oplosan. Kami perlu menerangkan ini karena item parfum ini dijadikan senjata untuk menyerang kami,” jelasnya.
Selain parfum, televisi juga menjadi kebutuhan pokok sebagai hiburan bagi buruh.
”Dulu itu mendengarkan radio dua band, sekarang mana ada radio dua band, sudah tidak ada lagi di pasaran. Jadi seiring waktu terhadap konsumsi masyarakat dalam hal ini maka kebutuhan hidup para buruh tentu akan berubah,” katanya.
Said juga menjelaskan bahwa seiring waktu dan makin meningkatnya perekonomian negara maka kebutuhan seperti radio sebagai alat informasi bagi para pekerja berubah menjadi televisi.
”Karena itu, item televisi itu sangat dibutuhkan untuk kekinian bukan kekunoan. Televisi LED itu adanya di Jabodetabek. Karena sesuai dengan hukum pasar, barang yang banyak tersedia pasti itulah yang dibeli,” ungkapnya.[]