MALAYSIA, WB – Akibat dari hilangnya maskapai Malaysia Airlines yang hingga saat ini belum ditemukan, pihak manajeman mengumumkan perusahaan mengalami penurunan saham 2,4 persen.
Kondisi tersebut menjadi kondisi yang terparuk ditiga tahun terakhir ini. Pasalnya jumlah penumpang yang mengunakan jasa penerbangan Malaysia Airlines sangat menurun terlebih untuk tujuan penerbangan Malaysia-Beijing maupun sebaliknya Beijing-Malaysia.
Sebelumnya tercatat kerugian bersih ditahun ini mencapaii 443,4 ringgit. Nilai ini dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun 2013 yang hanya mencapai 278,8 juta ringgit.
Bahkan berdasarkan data yang dihimpun pada Jumat (16/5) saham maskapai ini turun menjadi 21 sen. Penurunan ini siring dengan pergerakan bursa saham yang berjalan mendatar.[]