JAKARTA, WB – Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menjelaskan bahwa
Partainya sadar diri untuk tidak mengajukan calon presiden jika memang akan terbentuk poros baru nantinya.
Sikap sadar diri itu tentu merujuk pada perolehan suara partai Demokrat yang hanya mencapai 10 persen pada pileg 9 April 2014 lalu. Itu artinya partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu cukup realistis untuk membidik posisi sebagai cawapres.
“Kan jelas, dalam hal ini Demokrat hanya mencapai 10 persen, dan itu sadar tidak bisa mengusung capres. Kalau nanti ada poros tertentu untuk berkoalisi dan tertarik dari salah satu peserta konvensi, tentu kami akan sangat senang hati untuk berbicara,” ujar Pohan dalam diskusi politik mingguan di warung daun, Cikini, Sabtu (17/5/2014).
Pohan menambahkan, hal lain yang membuat Demokrat cukup sadar diri untuk tidak menjagokan para capres konvensinya adalah terkait para elektabilitas dari ke-11 peserta konvensi yang ternyata hasilnya cukup jauh dari elektabilitas dua kandidat capres saat ini, Jokowi dan Prabowo.
“Konvensi yang berjalan selama 8 bulan diberbagai daerah itu, nama Dahlan Iskan memimpin elektabilitasnya. Namun sayangnya elektabilitas Dahlan hanya mencapai 2 persen dan itu sangat jauh dengan dua capres yang ada yang mencapai diatas 20 persen,” kata Pohan.
Namun begitu, Pohan mengaku tetap optimis dan melihat masih ada waktu untuk menentukan langkah dan menentukan sikap kearah mana merapatkan barisan. Menurut dia, politik Indonesia itu merupakan politik last minute, atau Sistem Kebut Semalam, dimana keputusan mengejutkan akan terwujud pada saat-saat terakhir.
“Politik di Indonesia itu kan biasanya ditentukan disaat-saat terakhir. Jadi meminjam istilah kampus adalah sistem kebut-semalam lah,” kata Pohan.[]