WARTABUANA – Sejumlah pejabat Rusia pada Jumat (26/2) mengecam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) ke infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan dukungan Iran di Suriah timur pada Kamis (25/2).
“Kami mendesak Washington untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah,” kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.
Zakharova mengecam setiap upaya untuk mengubah wilayah tersebut menjadi “arena untuk melakukan pembalasan geopolitik.”
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa pihak AS memberi tahu militer Rusia tentang serangan udara tersebut hanya empat hingga lima menit sebelum pelaksanaannya, sehingga peringatan tersebut tidak berguna.
“Kami belum lama ini mendengar informasi yang berbeda dari beberapa sumber. Meski kami tidak dapat memastikan hal ini, kami ingin bertanya secara langsung kepada pihak Amerika. Kabarnya, mereka bisa saja memutuskan untuk tidak meninggalkan Suriah sampai kapan pun, yang pada akhirnya akan membuat negara itu hancur seutuhnya,” ujar Lavrov.
Kremlin terus memantau perkembangan pascaserangan udara AS tersebut dan tetap berkomunikasi dengan para koleganya di Suriah, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Serangan udara AS di Suriah timur menewaskan sedikitnya 22 pejuang pendukung Iran sebelum fajar pada Jumat, menurut sebuah badan pemantau perang. [Xinhua]