JAKARTA, WB – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali anjlok, dan menembus angka Rp12.599 per dolar. Turunnya nilai rupiah itu pengaruh dari pemerintahan Jokowi saat ini.
“Anjloknya nilai tukar rupiah juga disebabkan rendahnya confidence terhadap macroeconomic management dari pemerintah,” kata Dradjad, Senin (15/12/2014)
Drajad menambahkan, ajloknya rupiah karena manajemen pemerintah yang juga ikut lemah. Confidence tidak merosot drastis, tapi hanya lemah. Pemicunya adalah inflasi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak yang melebihi ekspektasi.
Selain itu Drajad menambahkan, Indonesia terlalu tergantung pada ekspor komoditi, disisi lain harga komoditi ikut anjlok sejalan dengan anjloknya harga minyak. Kemampuan pemerintah untuk meningkatkan pajak dan membiayai pembangunan juga disangsikan, alasannya, anjloknya harga komoditas.
“Pemerintah harus bisa meyakinkan pasar kalau pemerintah punya strategi untuk mengompensasi dampak anjloknya harga komoditas ,” tandas Drajad.[]