JAKARTA, WB – Mantan kader PKS, Fahri Hamzah berencana bertemu Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono dan juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan.
Niatan Fahri berjumpa keduanya dikabarkan kuat dugaan kalau Fahri akan bergabung dengan partai berlambang mercy tersebut. Melihat rencana itu, Juru bicara PD Ruhut Sitompul angkat bicara.
Menurut politisi yang kerap disapa Poltak itu, mempersilakan Fahri mendatangi SBY, menurutnya SBY seorang negarawan yang selalu membuka pintu bagi siapapun yang ingin curhat.
“Kalau mau ketemu SBY yaa silahkan saja. SBY negarawan akan menerima curhat siapapun,” papar anggota Komisi III DPR ini.
Untuk sebatas curhat dinilai Ruhut tidak menjadi masalah. Namun berbeda jika Fahri mau lompat dan bergabung dengan Demokrat.
“Kalau dia bergabung ke partai kami, nanti dulu. Saya akan keluar dari Partai Demokrat. Karena saya yang pasang badan dulu,” kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2016).
Fahri dimata Ruhut, sangat keras mengkritik pemerintahan saat SBY menjadi presiden. Padahal kala itu PKS termasuk dalam setgab.
“Waktu SBY presiden, yang paling keras kritik pemerintah Fahri Hamzah. Bapak meminta saya, sudah Pak Ruhut sabar saja. Kita bekerja saja supaya bisa jadi pemenang,” ungkapnya.
Meski ada kenangan tidak mengenakkan itu, Ruhut meyakini kalau SBY tetap mau menerima Fahri bila datang.
Niat Fahri bertemu SBY itu disampaikan saat bertemu anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan. Keduanya bertandang ke press room DPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Fahri membantah bahwa kedatangannya ke SBY nanti adalah untuk bergabung dengan Demokrat setelah dipecat PKS. Sebagai deklarator, dia menyatakan ingin tetap berada di partai dakwah itu.
“Saya pendiri PKS, saya tetap ingin di PKS. Saya justru menggugat itu supaya bisa balik ke PKS,” tandasnya.[]