JAKARTA, WB – Perlambatan pertumbuhan ekonomi serta merosotnya nilai rupiah pada tahun ini dijadikan alasan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai bentuk kritik kinerja pemerintah selama tahun 2015 masa pemerintahan.
“Sesungguhnya tugas pemerintah itu yang utama adalah menjalankan undang-undang 1945, serta memajukan kesejahteraan umum, yang merujuk pada tujuan bernegara,” ujar Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan dalam jumpa wartawan “Refleksi Akhir Tahun 2015”, dibilangan Kebayoran, Selasa (29/12/2015).
Hasibuan menambahkan, selain merosotnya nilai tukar rupiah serta kemiskinan, hal lainnya yang juga menjadi bahan kritik partai berlogo matahari terbit itu adalah merosotnya kinerja eksport, defisit neraca serta kondisi fiskal yang buruk.
“Kemiskinan meningkat sampai 27,8juta pada akhir tahun 2014, menjadi 28, 6 juta jiwa dipertengahan 2015. Jadi kurun setengah tahun saja meningkat hampir satu juta pengangguran,” papar Hasibuan.
Ia menjelaskan, akar yang menjadi penyebab kemiskinan dan pengangguran meningkat adalah pertumbuhan ekonomi yang terpukul oleh gejolak eksternal, terutama isu peningkatan suku bunga dunia.
Itu artinya, PAN menilai sejauh ini langkah kebijakan deregulasi dan debirokratisasi merupakan langkah yang lambat. Dan PAN berharap ditahun 2016 nanti, pemerintah dapat membentuk kebijakan kabinet pemerintah yang efektif, meski nantinya presiden akan melakukan reshuffle jilid dua.
“Soal itu kita tidak mau mendikte terlalu jauh soal reshuffle, presiden punya pertimbangan untuk mengevaluasi kabinetnya sendiri,” tandas Hasibuan.[]