JAKARTA, WB – Analis politik dari Lembaga Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menjelaskan bahwa langkah Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang mengambil langkah mundur dari partai yang membesarkannya (Gerindra), merupakan langkah yang jauh-jauh hari sudah dipikirkan secara matang olehnya.
Walau sudah meninggalkan kendaraan politiknya, lanjut Ray, hal itu tidak akan membuat seorang Ahok menjadi pengangguran politik.
Namun begitu, kata Ray, langkah Ahok yang mengundurkan diri dari partai tentunya akan menyulitkan posisi mantan Bupati Belitung Timur itu sendiri di DPRD.
“Sekarang bagaimana mempertahankan posisi kinerjanya yang tinggal 2,5 tahun itu. Yang jelas dengan keluarnya dia (Ahok) dari partai akan sulit untuk mendapatkan dukungan di DPRD,” papar Ray saat dijumpai dibilangan Cikini, Kamis (11/9/2014).
Mantan aktivis 98 ini menambahkan, walau posisi Ahok diakui akan sulit untuk memantapkan posisi kinerjanya di lembaga DPRD, namun begitu keluarnya Ahok dari Gerindra bukanlah perkara yang harus terus dipikirkan. Pasalnya,
Ray mengakui kalau eksistensi Ahok dijagad politik tanah air sangat mumpuni, bahkan sejak Ahok akan mengajukan surat pengunduran diri, sudah ada tiga partai kuat yang siap untuk menampung dirinya.
“Hanura, PDI-P dan Nasdem, itu semua siap menampung. Dengan begitu, Ahok tidak akan kesulitan, maka mau tidak mau sisa masa jabatan dia ini yang harus dikuatkan. Orang seperti Ahok tidak akan pengangguran politik, dia bisa menjadi penyumbang suara di partai,” beber Ray.[]