WARTABUANA – Selama beberapa tahun terakhir, Peter Lloyd (42) terpaksa mengurung diri di rumah saja akibat mengalami reaksi alergi hebat ketika terpapar gelombang elektromagnetik.
Hidup di jaman serba teknologi seperti saat ini, benar-benar kerugian besar bagi Peter untuk menderita kelainan electromagnetic hypersensitivity (EHS). Peter tidak bisa berada di dekat HP, TV, radio, bahkan pemanas atau pendingin ruangan, dan lampu!
Walaupun sudah mengurung diri di dalam rumah sejak tahun 2009, kondisi Peter terus mengalami penurunan dan kini ia sudah tidak bisa berjalan. Sehari-hari, Peter hanya berbaring di atas ranjang atau menggunakan kursi roda.
“Saya pertama kali mengalami gejala alergi aneh ini ketika berusia di pertengahan 20-an. Saya merasa pusing berat dan bahkan kesulitan bicara saat menatap layar komputer. Saat inilah saya mulai mencari tahu soal kondisi EHS ini,” ujarnya.
Untuk mengisi waktu di rumah, Peter hanya membaca buku karena hiburan digital lain hanya akan membuat kondisinya semakin memburuk. Dalam setahun, Peter membaca lebih dari 100 buku untuk mengisi hari-harinya.
Ketika kondisinya mulai diketahui oleh beberapa media lokal, Peter mendapat banyak kunjungan. Namun setiap orang yang ingin masuk ke rumahnya harus meninggalkan HP hingga jam tangan mereka di luar agar tidak membuat alergi Peter semakin parah.
Kondisi EHS yang dialami oleh Peter sebenarnya bisa saja sudah ada dalam dirinya sejak masih kecil. Namun di tahun 80an hingga 90an, belum banyak perkembangan teknologi yang terjadi sepesat saat ini.
Kini Peter bahkan tidak berani keluar dari rumah karena sulit menemukan orang yang tidak menggunakan HP ketika berpapasan dimanapun. Dan dalam waktu beberapa puluh tahun ke depan, bisa dipastikan kehidupan Peter akan semakin menderita karena tingginya penggunaan teknologi.
Yang lebih parah, Peter bahkan bisa mengalami alergi ketika berada di wilayah dengan sinyal wifi. Hal ini membuat Peter sama sekali tidak bisa menginjakkan kaki di dalam mal atau di tempat-tempat publik populer.
Hingga saat ini, belum ada penemuan pengobatan medis untuk kondisi EHS. []