WARTABUANA – Dalam kunjungan kerja selama dua hari di di Sulawesi Tenggara (Sultra), Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan pabrik Smelter PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
Kedatangan presiden dijemput Gubernur Sultra Ali Mazi menjemput Jokowi Lanud Halu Oleo pada Senin (27/12/2021). Dari Lanud Halu Oleo, Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung menuju lokasi peresmian pabrik smelter di Morosi melalui jalur darat.
Presiden menitip pesan kepada dua kepala daerah tersebut agar menjaga kenyamanan investasi di VDNI Park (yang memayungi PT VDNI dan PT OSS)
“Gubernur Sultra dan Bupati Konawe, jaga Investasi di sini. Berikan kenyamanan kepada investor agar memberikan nilai tambah untuk daerah dan secara umum untuk Indonesia,” katanya di hadapan beberapa Meteri Kabinet.
Presiden menjelaskan, efek dari Investasi yang ada di Kabupaten Konawe sudah sangat terasa manfaatnya, karena memberikan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Tak hanya itu lapangan pekerjaan juga terbuka lebar. Pihak perusahaan VDNIP mengklaim telah mempekerjakan 27 ribu pekerja.
“Sudah sangat luar biasa penyerapan tenaga kerjanya di perusahaan ini. Olehnya itu, sekali lagi saya sampaikan untuk memberikan kenyamanan investasi. Karena bila berinvestasi nyaman maka masyarakat sekitar akan mendapatkan manfaatnya,” katanya.
Presiden juga mengatakan bahwa dengan adanya investasi pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah perusahaan akan melaju dengan pesat. Tak hanya itu pemerintah juga akan mendapatkan pajak dan devisa yang tidak sedikit nilainya.
“Di wilayah pertambangan tentunya akan tumbuh usaha-usaha baru yang akan menumbuhkan ekonomi sekitar, jadi tak hanya penyerapan tenaga kerja efek dari Investasi ini. Dan masih banyak lagi,” katanya.
Jokowi juga menambahkan dengan keberadaan Mega Industri di Kabupaten Konawe, akan membantu kebijakan pemerintah agar tidak lagi mengekspor bahan mentah. Terbukti bila Indonesia tak Mengekspor bahan mentah maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 28 Miliar US Dolar pertahun, sementara bila mengekspor bahan mentah hanya 1 Miliar US Dolar saja.
“Perusahaan ini bisa menghasilkan 1,8 juta ton vero nikel per tahun. Kalau dikelola dengan baik dan tak mengirim bahan mentah lagi, tentunya akan memberikan keuntungan yang berlipat kepada negara khususnya masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Berikut pidato lengkap Presiden Joko Widodo:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir bersama saya Pak Menko Perekonomian, Pak Menteri Perindustrian, Pak Sekretaris Kabinet, Pak Menteri Investasi,
Yang saya hormati Kapolri beserta seluruh jajaran Kapolda dan Kapolres,
Yang saya hormati Gubernur Sulawesi Tenggara, Gubernur Sulawesi Tengah, beserta seluruh jajaran Forkopimda, beserta Bupati Konawe dan juga Bupati Morowali Utara,
Yang saya hormati Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) beserta seluruh jajaran Dewan Direksi,
Direktur Utama PT Virtue Dragon Nickel Industry beserta seluruh Dewan Direksi dan jajarannya, dan
Direktur Utama PT Obsidian Stainless Steel beserta seluruh Dewan Direksi, dan
Direktur Utama Virtue Dragon Nickel Industrial Park beserta seluruh jajaran Dewan Direksi,
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang berbahagia.
Berkali-kali saya sampaikan setop ekspor nikel. Tahun depan akhir, saya sudah berikan pemanasan terlebih dahulu, setop bahan mentah bauksit. Tahun depannya lagi akan kita setop lagi untuk minerba yang lainnya. Dan akhirnya yang kita dapatkan apa? Industri di dalam negeri berkembang dengan sangat cepat, hilirisasi juga berkembang sangat cepat, karena memang tidak ada pilihan yang ingin mengambil/membeli bahan mentah kita sudah tidak bisa lagi. Artinya mau tidak mau harus mendirikan industri di tanah air, sehingga kita tidak ekspor lagi yang namanya bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun kita lakukan tanpa memberikan nilai tambah yang besar kepada negara.
Dan hari ini kita melihat segera akan kita resmikan smelter yang menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Bayangkan kalau kita hanya mengekspornya dalam bentuk bahan mentah. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel, ini nilai tambahnya meningkat 14 kali. Dan jika dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat. Sebuah nilai yang tidak sedikit.
Dan tadi Menko Perekonomian Bapak Airlangga menyampaikan bahwa tahun ini diperkirakan ekspor stainless kita akan melompat menjadi kurang lebih perkiraan kita 20,8 miliar Dolar AS (Amerika Serikat), yang biasanya kalau kita ekspor bahan mentah hanya satu atau sampai dua miliar (Dolar AS). Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali.
Oleh sebab itu, saya perlu mengingatkan kepada kita semuanya, kepada investor, bahwa yang namanya ekspor raw material, kalau sudah nikel ini akan masuk lagi ke yang namanya bauksit. Jadi yang ingin membangun industri, membangun untuk hilirisasi bauksit, silakan. Karena kesempatannya hanya ada satu tahun, setelah itu akan setop enggak boleh lagi.
Dan saya perlu mengingatkan juga kepada pemerintah daerah, Pak Gubernur, Pak Bupati, agar menjaga iklim investasi agar kondusif sehingga betul-betul nilai tambah itu muncul. Dari industri seperti ini kita akan mendapatkan pajak, jelas. Kita akan mendapatkan lapangan pekerjaan. Kita akan mendapatkan devisa yang tidak sedikit. Yang biasanya tenaga kerja yang dapat adalah yang negara yang kita kirim bahan mentah, sekarang tenaga kerja muncul di sini. Saya tadi tanya ke Pak Dirut, ada berapa tenaga kerja yang direkrut di sini maupun di Morowali? (Sebanyak) 27 ribu. Sebuah jumlah, sebuah jumlah yang tidak sedikit, 27 ribu itu. Sehingga ini akan muncul industri, industri, industri, industri, industri, 27 ribu, 30 ribu, 40 ribu rekrutmen seperti ini yang kita inginkan. Sehingga semua rakyat kita kita ingin semuanya bekerja, tidak hanya melihat bahan mentah yang diekspor ke negara lain, tetapi memberikan nilai tambah lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya kepada negara kita.
Dan yang kedua, kepada Pak Gubernur dan Bupati, berikan yang namanya perusahaan ini/investor mereka merasa aman untuk menjalankan aktivitas usahanya sehingga bisa meningkatkan nilai investasi di masa-masa yang akan datang. Dan kita harapkan rakyat yang berada di sekitar industri ini merasakan manfaatnya, baik yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan dan juga peluang-peluang usaha baru bagi usaha kecil, usaha menengah, dan yang lain-lainnya sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun di kabupaten di mana industri ini berada.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya resmikan pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.