MAGELANG, WB – Pascal tewasnya pelajar Krisna Wahyu Nurachmad di barak SMA Taruna Nusantara Magelang, kediaman korban dibilangan Kompleks Hankam, Jalan Nusantara, Nomor 26 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, terlihat sepi.
Pihak keluarga sepertinya masih tidak percaya atas apa yang menimpa putra bungsu, pasangan almarhum Mayjen TNI Kartoto dan Ibu Umi Isnaningsih itu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Keluarga Krisna juga tinggal di rumah dua lantai di Jalan Sumarsana 12 RT 003/004 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Wawan Setiawan (25), pekerja di rumah tersebut mengatakan Krisna belum genap setahun bersekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang. Dia menyebut Krisna merupakan anak bungsu empat bersaudara.
“Dia dari dahulu tinggalnya di Jakarta. SD sampai SMP di Jakarta,” ucap Wawan.
Pihak keluarga masih menunggu hasil penyidik kepolisian. Kuat dugaan polisi jika pembunuh Krisna adalah temannya sendiri. Polisi telah memeriksa 12 saksi untuk mengungkap siapa pembunuh Krisna. Para saksi yang diperiksa yakni teman-teman korban.
Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi mengamankan sebilah pisau di kamar mandi yang diduga digunakan pelaku membunuh korban.
Selain itu, ditemukan pula baju dan celana penuh darah. Pakaian itu dibuang di tempat sampah. Diduga, baju dan celana itu milik pembunuh Krisna.
Meski begitu, polisi belum berani menyimpulkan motif pembunuhan Krisna. Polisi masih fokus mengumpulkan bukti-bukti untuk menetapkan tersangka.
“Kalau nanti sudah ditemukkan identitas pelakunya baru tahu motif pembunuhan itu,” ucap Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kronos kepada wartawan.[]