JAKARTA, WB – Umat Islam di Indonesia ada yang berlebaran Idul Adha, hari ini Sabtu (4/10/2014) seperti ditetapkan oleh ormas Muhammadiyah, ataupun esok, Ahad (5/10/2014) sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Meski demikian, umat Islam jangan mengorbankan ukhuwah atau rasa persaudaraan hanya karena perbedaan waktu lebaran. Demikian disampaikan Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DSP PKS) KH Surahman Hidayat.
Perbedaan waktu Idul Adha, kata Surahman disebabkan terdapat dua metode penetapan kalender hijriyah di Indonesia, yaitu berdasarkan ru’yatul hilal (melihat bulan secara langsung) dan hisab (perhitungan ilmiah)
“Umat Islam di Indonesia bisa berlebaran sesuai keyakinan, baik itu dengan pertimbangan ilmiah maupun tabaiyah (mengikuti),” jelas Surahman melalui pesan singkatnya kepada wartabuana.com, Sabtu ( 4/10/2014)
Berkaitan dengan perbedaan tersebut, Surahman menyatakan bahwa sebaiknya ,asyarakat bisa menyesuaikan diri dengan kondisi di sekitarnya. Meskipun berbeda tanggal pelaksanaan sholat, namun Surahman, menyatakan Shaum Arafah dilakukan pada hari Jumat (3/10) bertepatan dengan wuquf jamaah haji di Arafah.
Surahman juga mengingatkan tentang semangat perjuangan yang dibawa dalam kaitannya dengan isu sosial politik saat ini. Idul Adha, tuturnya, merupakan momen bagi umat Islam mengenang dan meneladani amalan Nabi Ibrahim AS. yang dikenal sebagai nabi yang sangat patuh kepada Allah SWT.
“Beliau selalu samina wa atona, bahkan ikhlas (akan) menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail AS, karena Allah SWT. Sebagai umat Islam di Indonesia dan kader PKS, kita harus meneladani kepatuhan Nabi Ibrahim AS kepada Allah,” tandasnya.[]