JAKARTA, WB – Sekertaris Aliansi Peduli Demokrasi Kabupaten Asmat, Matheus Senakawam mendatangi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Kedatangan Matheus ke DKPP, untuk melaporkan adanya kecurangan yang terjadi pada Pemilukada di kabupaten Asmat.
Matheus mengatakan, dipilkada Kabupaten Asmat selisihnya lebih dari 2 %. Namun selisih tersebut, didapat dengan cara-cara yang curang. Salah satunya adalah adanya penggelembungan data DPT pada basis pasangan nomor urut 2 (dua).
Kecurangan tersebut, kata Matheus direncanakan untuk menggunakan sistem noken dan bukan karena adanya orang / warga yang pindah serta dilakukan oleh peyelenggara pemilu.
“Contoh pada kampung Saramit distrik Pantai Kasuari DPT Pilpres (2014) adalah 318 orang pemilih, sedangkan DPT pilkada (2015) sebanyak 514 Pemilih. Disini nampak adanya penambahan pemilih sebanyak 229 pemilih (72 %),” ujar Matheus di Gedung DKPP, Rabu (13/1/2016).
Ia mencatat, pada DPT pilkada (2015) Kampung Saramit Distrik Pantai Kasuari khususnya yang lahir pada 01 Juli dan 07 Januari tanggal dan bulan lahir tertukar pada NIK. Hal itu juga terjadi pada kampung Kamur Distrik Pantai Kasuari pada TPS dua (2) DPT Pilpres (2014) ada 247 orang/pemilih sedangkan pada DPT Pemilukada(2015) kampung Kamur Distrik Pantai Kasuari pada TPS 2 sebanyak 518 orang/pemilih yang berarti ada penambahan/penggelembungan sebesar 271 orang/pemilih (109,7%).
“Salah satu indikasi adalah didapatinya anggota PPD dari Distrik Pantai Kasuari atas nama Kani Kuito berada di ruang data KPU Kabupaten Asmat bersama dengan petugas data KPU Kabupaten Asmat saudar Rifai sedang mengotak-atik komputer yang menurut pengakuan Y. Manirebo (staf KPU Kab. Asmat) sedang meng-update data DPT Distrik Pantai Kasuari,” katanya.
Selain persoalan DPT, hal lainnya yang juga terjadi kecurangan adalah dilakukannya pencoblosan surat suara oleh oknum tertentu, untuk memenangkan salahsatu pasangan calon.
“Kecurangan itu sudah kita rekam, jadi pilkada disana tidak sesuai dengan mekanisme. Dan sayangnya penyelenggara pemilu disana seperti tidak perduli. Oleh karena itu kita melapor kepusat,” tandas Matheus.[]