JAKARTA, WB – Politikus PDI-P, Aria Bima mengaku keberatan kalau sebutan petugas partai diartikan dengan konotasi negatif. Sebutan petugas partai kata Aria, kerap melenceng dari arti kata sebutannya.
“Petugas partai ini aparatur ideologis, Kalau melenceng ngomong, saya ditegur partai secara ideologis. Jadi bukan jongos dan bukan juga pesuruh,” kata Aria di Gedung DPR, Selasa (14/4/2015).
Yang ingin difokuskan disini lanjut Aria adalah, PDIP yang harus siap untuk menghadapi tantangan ke depannya yang kian sulit. Tantangan itulah yang kata dia para petugas partai punya peran untuk mempertahankan kemenangan Pemilu 2014.
“Sebagai partai pemenang pemilu, mempertahankan bukanlah hal yang mudah,” katanya.
Sebutan petugas partai, mulai marak kepermukaan sejak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebutnya kepada Presiden Jokowi. Tak hanya itu, sebutan petugas partai juga disematkan kepada para kader PDIP yang ada di pemerintahan dan legislatif.
Publik maupun pengamat banyak menuding kalau sebutan petugas partai tidaklah pantas disebutkan untuk Presiden. Pasalnya publik melihat kalau Seorang Presiden tugasnya melayani kepentingan rakyat dan bukan partainya.[]