WARTABUANA – Pasca gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) pekan lalu, akhirnya Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, pada Senin (1/10) sudah dapat didarati pesawat komersial. Terdapat dua maskapai komersil yang telah berhasil mendarat di bandara Palu.
“Hari ini sudah tercatat ada dua pesawat Wings Air dan Garuda Indonesia mendarat di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan kita harapkan jumlah dari penumpang yang bisa diserap lebih banyak,” kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Dijelaskan Menhub sampai saat ini Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu masih beroperasi terbatas dan hanya dapat melayani penerbangan pesawat tipe tertentu.
“Saat ini, pesawat-pesawat yang mungkin diakomodir oleh Bandara Mutiara Sis Al-Jufri adalah kualifikasi pesawat dengan jenis ATR, Bombardier CRJ1000, dan pesawat 737-500 atau 737 classic. Dari perkiraan kami akan ada kemungkinan paling tidak 40 take off-landing, jadi 20 landing dan 20 take off, itu adalah kapasitas yang biasa diterima atau dikelola oleh bandara ini,”jelas Menhub.
Menhub menyebut pihaknya berupaya maksimal agar pelayanan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri lebih efektif dan lebih produktif mengangkut penumpang dan kargo logistik kebutuhan pengungsi.
Selain akan mengoptimalkan Bandara, pelayanan di Pelabuhan Pantoloan juga akan dimaksimalkan. Pelabuhan Pantoloan menurut Menhub adalah pelabuhan yang cukup besar dan hanya berjarak 40 kilometer dari Kota Palu. Meskipun merupakan salah satu infrastruktur terdampak namun kata Menhub pelabuhan ini masih dapat mendukung mobilisasi barang dan orang.
“Saya sudah memerintahkan KSOP, PT Pelindo III, dan ASDP untuk menggunakan pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan yang bisa mengangkut penumpang secara massive dan juga bisa digunakannya pengangkutan logistik dari beberapa kota yang ada. Dari apa yang kami terima kemarin sudah ada kapal ASDP yang mendarat dari Toli-Toli. Tadi pagi sudah ada 2 kapal dari Bitung dan dari satu kapal dari Balikpapan sudah mulai mengangkut barang-barang, artinya Pelabuhan Pantoloan sudah difungsikan untuk angkut penumpang,” ujar Menhub.
Pada kesempatan yang sama Menhub menyampaikan pemerintah secara resmi memberikan penghargaan terhadap Antonius Gunawan Agung petugas air traffic control (ATC) yang menjadi korban gempa bumi Jumat (27/9) lalu.
“Kami mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Antonius Gunawan Agung atau yang lebih sering dipanggil Agung karena beliau sampe akhir pekerjaannya memperjuangkan agar take off dari pesawat Batik Air itu berjalan walaupun dia harus mengorbankan nyawa yang luar biasa menjadi suatu contoh panutan dari kita. Oleh karenanya pemerintah memberikan penghargaan Adhi Karya Dirgantara Pralabda,” ucapnya.
Selain memberikan penghargaan Menhub menyampaikan dukacita yang mendalam terhadap berpulangnya almarhum sekaligus memberi penghargaan lainnya dengan mempersilahkan keluarga untuk memakamkan almarhum di Taman Makam Pahlawan. Menurut Menhub tanggungjawab, kerja keras, dan pengorbanan almarhum telah menjadi contoh bagi seluruh insan transportasi.[]