JAKARTA, WB – Kabar hoax yang menyebut adanya selisih pendapat antara Habieb Rizieq Syihab (HRS) dengan Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) terkait pertemuan Tim 7 GNPF-MUI dengan Presiden Jokowi terbantahkan.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FP)) KH Ahmad Sobri Lubis mengungkapkan, sebelum pertemuan berlangsung, Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab sudah mengetahui pertemuan GNPF-MUI dan Presiden Joko Widodo. Ia menuturkan, Habib Rizieq turut bersyukur akhirnya pertemuan tersebut dapat terlaksana.
“Habib bersyukur karena ini merupakan program yang diharapkan Habib sejak awal, sejak 411,” kata KH Sobri saat jumpa pers GNPF-MUI di AQL Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6).
Ia menambahkan, bahwa pertemuan tersebut kembali menegaskan keseriusan GNPF-MUI yang ingin berdialog dengan Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Hal ini sejalan dengan karakter Habib Rizieq yang selalu mengedepankan dialog terhadap setiap permasalahan.
Menurut KH Sobri, ajaran Islam senantiasa mengedepankan dialog sebelum melakukan apapun, dan itu sudah menjadi karakter tiap ulama. Dan untuk itu, kata KH Sobri, Habib Rizieq telah seringkali berpesan kalau dialog harus menjadi jalan utama dalam penyelesaian sebuah masalah.
“Pesan Habib, selama jalur masih ada, siapa tahu dengan dialog sekecil apapun celahnya untuk bisa kedamaian tercapai, kenapa tidak,” tututnya.
KH Sobri menambahkan, saat ini Habib Rizieq sedang berada di Yaman dan dalam kondisi sehat juga dalam suasana yang baik di Yaman. Habib Rizieq, lanjut KH Sobri, selalu memantau setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia.
“Kami, GNPF-MUI juga berkomunikasi terus dengan Habib, melaporkan semua hal yang terjadi, komunikasi tidak terputus,” ungkapnya.
Sementara Tim Advokasi GNPF MUI Kapitra Ampera mengutarakan hal senada terkait pertemuan GNPF MUI dengan Pemerintah. Bahkan, kata Kapitra, Habib Rizieq sudah meminta dilakukan rapat gabungan seluruh elemen yang terkait GNPF MUI untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut.
“Nggak apa-apa (ada pertemuan), HRS sudah tahu sebelum ke istana. Tanggapan HRS bagus. Malah diminta ada rapat gabungan seluruh elemen gnpf untuk menindaklanjuti hasil pertemuan,” ujar Kapitra. []