JAKARTA, WB – Pemerhati Politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai, ada banyak faktor yang mendorong kenapa “islah” dapat terwujud di dalam tubuh Partai Golkar. Kata Ray, Golkar telah menyapu banyak jabatan di Koalisi Merah Putih (KMP).
“Aburizal Bakrie (ARB), tidak siap disebut tokoh yang membuat Golkar pecah. Golkar telah melahirkan banyak partai lain,” ujar Ray, lewat pesan singkatnya kepada wartabuana, Selasa (13/1/2015).
Ray menambahkan, faktor lainnya yang membuat partai pohon Beringin ini akan rujuk adalah ARB tetap ingin dikenang sebagai tokoh pemersatu partai dan bukan pemecah belah.
“Secara pribadi posisi ARB makin tidak kuat. Khususnya setelah pemerintah melakukan penalangan kompensasi Lapindo bernilai 780 Milliar,” ujarnya.
Lebih jauh Ray menambahkan, ada ketergantungan secara personal seorang ARB dengan pemerintah, tentu kaitannya dengan dana yang dimaksud. Itu artinya, soal adanya niatan sebagai oposisi keras Golkar ke pemerintah, akan terhalang perjanjian penalangan yang dimaksud.
“Sebetulnya, titik temu sudah dicapai, tinggal bagaimana elemen tekhnisnya. Artinya, sekarang di dalam atau di luar pemerintah bukanlah bahan negosiasi yang penting kedua kubu di dalam PG,” tutupnya.[]