JAKARTA, WB – Ketua Setara Institute, Hendardi menilai penolakan grasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap dua terpidana mati kasus narkoba dua Bali Nine yang merupakan warga Australia yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran hanyalah sebuah pencitraan.
“Eksekusi mati cuma untuk menutupi kelemahan dan kewibawaan Jokowi dalam mengatasi masalah hukum,” ungkap Hendardi di Jalan Danau Tangkar, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).
Menurutnya, Presiden Jokowi tak mungkin membaca satu persatu setiap laporan dari para terpidana mati yang mengajukan grasi itu.
“Ada kesan bagi saya dengan sombong dan pongahnya Jokowi menolak secara `borongan` grasi tersebut,” sindir Hendardi.
Apalagi, lanjut dia, eksekusi mati ini cuma sebagai pengalihan isu dari lambannya penanganan kasus hukum antara institusi KPK-Polri.[]