BANGKALAN, WB – Relawan dan pendukung Jokowi di Bangkalan, Madura melarung kepala monyet ke laut di bawah Jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) setelah Jokowi dilantik jadi presiden. Ritual itu diyakini akan membuang `kesialan demokrasi` terhadap idolanya.
Ritual yang digelar di kaki jembatan Suramadu sisi Madura, di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Senin (20/10/2014) itu dihadiri beberapa ulama pondok pesantren se-Madura serta perwakilan Seknas Relawan Jokowi. Kegiatan itu digelar setelah mereka bersama-sama menonton prosesi pelantikan Jokowi-JK.
Menurut Ahmad Ali Ridho, selaku koordinator Seknas Jokowi Kabupaten Bangkalan, kepala monyet merupakan simbol kesialan demokrasi dan harus dibuang jauh-jauh. Mereka berharap, Jokowi – JK selama memimpin Indonesia ke depan terhindar dari `kesialan demokrasi`.
“Selama 10 tahun perjalanan demokrasi di Indonesia, kami melihat ada pengganjalan, pembelotan, dan pengkhianatan. Mudah-mudahan Jokowi-JK selamat dari demokrasi semacam itu,” ungkap Ali.
Kesialan itu menurut Ali sudah tampak pada persoalan suksesi antara pilkada langsung dan tidak langsung. Dengan melarung kepala monyet mereka yakin Jokowi – JK akan mampu memimpin Indonesia tanpa halangan berarti. []