JAKARTA, WB – Pemerhati Politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menuding kalau wacana pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) tidak langsung merupakan sikap sakit hati dari koalisi merah-putih.
“Jadi setelah mereka kalah dipusat oleh koalisi Indonesia pusat, maka mereka ingin menguasai daerah,” kata Karyono, Senin (8/9/2014).
Karyono menjelaskan, sebagai partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta), wajar jika koalisi merah putih merasa geram dan kecewa atas kekalahan mereka dalam ajang pemilu presiden (pilpres) 2014 lalu.
“Mereka bisa dibilang enggak cuma sakit hati, mungkin bisa dikatakan sebagai dendam membara,” papar Karyono.
Sikap partai-partai pendukung Prabowo-Hatta, kata Karyono, yang keukeuh segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada tidak langsung menjadi Undang-Undang sama saja dengan mengkhianati kepentingan bangsa dan negara.
“Ini yang saya sesalkan, faktor kekuasaan yang dominan dan ada kepentingan untuk menguasai daerah. Jika UU tersebut tetap disahkan, maka tidak ada cara lain kecuali ajukan Pengujian Undang-Undang ke MK,” tegas Karyono. []