JAKARTA, WB- Pemerintah Korea Selatan dikabarkan menolak permintaan Google untuk memberikan peta detail negara gingseng tersebut untuk dipakai di server-server di luar Korea Selatan.
Google, anak perusahaan Alphabet Inc, menyatakan ingin menggunakan data di server-server seluruh dunia untuk layanan yang memberikan arahan jalan dan mengemudi di Korea Selatan.
Dikutip dari Liputan6.com keputusan menolak permintaan Google itu dibuat oleh komite gabungan Korea Selatan yang dipimpin oleh Kementerian Transportasi dan IT, Kementerian Urusan Luar Negeri, Kementerian Unifikasi, Kementerian Pertahanan, hingga Kementerian Perdangangan dan Kementerian Administrasi.
Penyebab penolakan ini kabarnya adalah adanya keterkaitan masalah keamanan negara dengan korea Utara. Sepertiyang sudah diketahui bahwa Korea Selatan pernah perang melawan Korea Utara pada 1950-1953 berakhir tanpa kesepakatan damai, beralasan jika data itu dibiarkan keluar dari negeri itu, maka lokasi fasilitas-fasilitas militer dan situs-situs sensitif lainnya akan terketahui.
Pemerintah Korea Selatan tidak memberikan izin kecuali Google menghapus citra situs-situs sensitif pada satelit pencitraan miliknya, kata serang pejabat pada badan yang menangani pemetaan data seperti dikutip dari Reuters.
Namun Google menolak syarat yang diberikan oleh pemerintah Korea Selatan.
Meskipun ada masalah keamanan terkait dengan Korea Utara, pemerintah Korea Selatan tetap memberikan akses peta kepada Naver dan Kakao. Tujuannya adalah melindungi kepentingan bisnis lokal.
Saat ini, karena keterbatasan Google Maps pengguna internet di Korea Selatan menggunakan layanan Naver Maps untuk keperluan navigasi sehari-harinya.[]