PAPUA NUGINI, WB – Pemerintah Papua Nugini akan menyediakan bus khusus untuk penumpang perempuan di ibukota Port Moresby, hal tersebut terwujud setelah, kerjasama dengan Australian Aid dan PBB.
Kerjasama tersebut terwujud setelah ada laporan bahwa 90 persen penumpang perempuan mengalami tindak kekerasan ketika menggunakan transportasi publik.
Port Moresby seperti diketahui, merupakan kota terbesar di Papua Nugini, dan merupakan salah satu kota yang paling tidak bersabat bagi perempuan di dunia. Mereka menghadapi tindak kekerasan dan pencopetan setiap hari, khususnya ketika mereka menggunakan Kendaraan Umum Publik (PMV) di kota tersebut.
Sekarang akan ada bus khusus perempuan yang dilengkapi dengan petugas keamanan. Selain sopi dan petugas keamanan, laki-laki dilarang naik ke dalam kendaraan ini.
Sebagian besar tindak kejahatan di bus PMV ini dilakukan oleh laki-laki, dan karenanya Australian Aid dan PBB sekarang mendanai pengadaan bus khusus perempuan yang berjalan satu jam sekali.
Katherine Webber, koordinator program Safe Cities PBB di Port Moresby mengatakan mereka menemukan bahwa 90 persen wanita melaporkan mengalami tindak kekerasan ketika berada di tempat penantian bus, sedang dalam perjalanan ke tempat stopan, dan didalam bus sendiri.[]