JAKARTA, WB – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritikan pedas terkait pemilihan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang didominasi oleh sejumlah politikus dari partai pendukungnya alias bagi-bagi kursi.
Namun yang paling mengundang kontroversial adalah ketika Jokowi juga ikut memasukkan Jan Darmadi alias Apiang yang merupakan bos perjudian di sejumlah tempat di Jakarta ke dalam Wantimpresnya.
Ya, Apiang merupakan pemilik beberapa tempat perjudian di Petak IX, Copacobana, Lofto Fair Hailal dan Jakarta Theater kala perjudian dilegalkan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. Selain itu, dia juga terlibat dalam Porkas dan SDSB, judi bermodus undian di masa Orde Baru.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menegaskan pelantikan kadernya sebagai Wantimpres sudah tepat.
“Tak ada yang perlu dikontroversikan. Dia tokoh yang biasa. Jarang bicara. Sudah tepat,” kata Paloh di Kantor DPP Nasdem, Rabu (21/1/2015).
Paloh menjelaskan, masa lalu Jan saat berbisnis perjudian berbeda dengan kondisi saat ini. Saat itu, kata Paloh, perjudian yang dikelola keluarga Jan dilegalkan oleh pemerintah.[]