JAKARTA, WB – Menyusul adanya penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di kota Bogor dan juga mengurangi volume kendaraan di Jembatan Sempur mulai sekarang (6/4) kendaraan berat seperti bus Damri dan bus antarkota dilarang melintasi depan Istana Bogor.
“Jembatan Sempur kondisinya rawan ambruk. Kendaraan yang boleh melintas hanya kendaraan roda empat dan roda dua. Selama uji coba sistem satu arah di seputar Kebun Raya Bogor semua kendaraan berat dilarang melintas,” kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat.
Selain bus Damri dan Bus antarkota kata Ade pemberlakuan ini juga berlaku bagi truk tangki BBM, tanki air. “Adanya penambahan volume kendaraan tersebut, dikhawatirkan jembatan yang berada di Jalan Jalak Harupat itu ambruk, sebab di beberapa bagian konstruksinya ada keretakan dan badan jalan jembatan mengalami penurunan 21 cm,” ungkapnya.
Untuk mendukung kebijaksanaan tersebut Ade mengungkapkan polisi dan petuga DLLAJ Kota Bogot bakal memasang rambu peringatan mulai dari pintu masuk Kota Bogor di simpang Ciawi, simpang Sukasari dan lampu merah Terminal Barangsiang. “Kendaraan berat dari arah Ciawi atau dari Sukasari yang akan ke Jalan Soleh Iskandar dialihkan menggunakan jalur Tol Jagorawi-Tol Bogor Outer Ring Road,” ungkapnya seraya menambahkan pemberhentian angkot juga tidak boleh berhenti di depan gerbang istana. []