JAKARTA, WB – Mulai pukul 00.00 WIB, Selasa 5 Januari 2016, pemerintah menurunkan harga premium dan solar bersubsidi. Pertamax dan Pertalite ikut turun, sementara minyak tanah tetap.
Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/1/2016), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja menyatakan, pemerintah secara seksama terus mencermati dinamika harga minyak dunia dan kondisi perekonomian nasional.
Lebih lanjut dia menambahkan, pemerintah mempertimbangkan beberapa parameter dalam menurunkan harga BBM bersubsidi, seperti harga referensi rata-rata tiga bulan terakhir untuk gasoline 92 sebesar US$57,38 per barel, harga rata-rata gasoil sebesar US$54,8 per barel, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2015, dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2015 bahwa Menteri menetapkan harga BBM setiap tiga bulan sekali.
Atau apabila dianggap perlu dapat menetapkan lebih dari satu kali dalam setiap tiga bulan. Hal ini dilakukan demi menjaga kestabilan sosial ekonomi, pengelolaanharga dan logistik serta untuk menjami penyediaan BBM Nasional.
“Dengan memperhatikan persiapan penyesuaian sistem dalam penyediaan dan pendistribusian BBM yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) pada awal bulan Januari 2016 dan untuk menjamin kehandalan stok BBM di setiap SPBU seluruh Indonesia, terhitung mulai tanggal 5 Januari 2016 pukul 00.00 WIB, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga BBM jenis bensin premium RON 88 di Wilayah Penugasan Luar Jawa-Madura-Bali dan harga BBM jenis minyak solar subsidi,” katanya.
Rinciannya, harga premium penugasan turun dari Rp7.300 per liter menjadi Rp6.950 per liter, solar bersubsidi turun dari Rp6.700 menjadi Rp5.950 per liter. Sementara itu, harga minyak tanah tetap dibanderol sebesar Rp2.500 per liter.
Sedangkan, harga premium untuk Jawa, Madura, dan Bali, dari Rp7.400 per liter menjadi Rp7.050 per liter. Semua harga itu tidak ditambah pungutan dana ketahanan energi.
“Ketentuan harga BBM premium untuk wilayah distribusiJawa-Madura-Bali ditetapkan oleh PT Pertamina melalui koordinasi dengan Pemerintah dan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” kata dia.
Tak hanya harga premium dan solar yang turun, harga BBM bersubsidi, pertamax dan pertalite pun juga ikut turun. Harga pertamax akan diturunkan sebesar Rp200 per liter dari Rp8.650 per liter menjadi Rp8.450 per liter. Harga pertalite pun juga akan turun Rp250 per liter dari Rp8.200 per liter menjadi Rp7.950 per liter. []