JAKARTA, WB – Salah satu koordinator dari www.kabinetrakyat.org, Doni Hutabarat menegaskan bahwa keberadaan akun www. kabinetrakyat merupakan wujud sumbangan yang sengaja dibentuk untuk mengawal proses perubahan, dimana rakyat agar ikut dilibatkan didalam mencari siapa-siapa sosok tokoh yang ideal untuk duduk di Kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“Situs pooling ini sebagai upaya kita untuk mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengusulkan nama-nama menteri yang akan duduk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK nanti,” ujar Doni di Hotel Acacia, Rabu (6/8/2014).
Dari hasil pooling yang dibuka sejak tanggal 27 Juli 2014, pada pukul 03:00 itu, akun kabinetrakyat, kata Doni, telah terdata 100.068 orang yang terlibat aktif dan ikut memilih. Dari para pemilih aktif itu dikrucutkan dan telah menghasilkan 123 tokoh kandidat terfavorite yang diharapkan untuk duduk di 42 posko kementerian.
“Pak Jokowi sendiri sudah mengetahui soal ini. Dan nama-nama itu sudah kita serahkan secara berkala dan kita telah berikan kepada Jokowi dan juga kepada partai politik pendukung,” ujarnya.
Doni menjelaskan, dari 123 nama yang dihasilkan oleh www.kabinetrakyat.org, setidaknya diyakini akan ada 12 orang yang akan dipilih oleh Jokowi. Keyakinan Doni itu didasarkan karena ada dari tokoh-tokoh tersebut yang mewakili kriteria yang diinginkan oleh Jokowi.
“Semua keputusan tentu ditangan Jokowi, tapi kita yakin setidaknya ada 12 nama yang akan duduk dalam kabinet Jokowi-JK,” yakinnya.
Namun sayang, dari nama-nama yang dihasilkan dalam 123 nama tersebut terdapat nama-nama yang diduga terlibat atau terindikasi kasus korupsi. Disisi lain, sistem pooling yang dihasilkan oleh situs kabinetrakyat yang hanya digelar melalui metode facebook, disinyalir banyak mengalami kelemahan. Pasalnya para pemilih tentu bisa menggunakan berbagai akun facebook untuk memilih tokoh tertentu, apalagi saat ini banyak orang yang memiliki lebih dari satu akun facebook.
“Kami akui kemungkinan terjadinya manipulasi, karena satu orang bisa memiliki lebih dari satu akun. Tapi kita yakin kalau di Indonesia yang aktif paling hanya satu akun saja. Tapi hal itu akan menjadi masukan juga buat kita,” ujar Doni. []