WARABUANA – Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Minggu (6/12) tengah malam waktu setempat mengatakan dirinya tidak akan mengusulkan kepada Raja Norodom Sihamoni untuk menyatakan keadaan darurat meskipun telah menyusun permohonan tersebut.
“Sebagai kepala pemerintahan, saya ingin mengonfirmasikan bahwa tidak akan ada permohonan (kepada Yang Mulia Raja) untuk menyatakan keadaan darurat, baik secara keselurunan maupun parsial,” katanya lewat akun Facebook. Sang PM juga menambahkan tidak akan ada karantina wilayah (lockdown) di ibu kota.
“Saya ingin mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, dan bekerja sama dengan pemerintah untuk memerangi COVID-19 dengan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.”
amboja berupaya keras membendung penularan pertama COVID-19 di lingkungan masyarakat, yang 28 November lalu pada beberapa anggota sebuah keluarga yang tinggal di Phnom Penh dan Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut.
Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Kamboja pada Senin (7/12), sejauh ini sedikitnya 32 warga Phnom Penh dinyatakan positif coronavirus.
Guna membendung penyebarannya, negara kerajaan itu menutup sekolah, museum, bioskop, dan tempat-tempat pertunjukan seni di seluruh negeri, serta melarang pertemuan massal dan acara pernikahan di Phnom Penh dan Provinsi Siem Reap. [xinhua]