JAKARTA, WB – Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly menjelaskan bahwa para narapidana yang masa tahanannya tersisa beberapa bulan, akan dilakukan tes guna mengetahui layak atau tidaknya mereka dalam seleksi napi yang akan mendapatkan pelatihan keterampilan.
Program pelatihan rencana MenkumHam tersebut, untuk pembangunan komplek pemukiman pemasyarakatan, dimana nantinya akan dibangun diatas lahan aset Pemerintah Provinsi DKI yang dipinjamkan pada Kemenkumham untuk dimanfaatkan.
“Nanti ada assessment dulu, orang-orang yang sudah kira-kira masuk ke asimilasi, yang tinggal beberapa waktu lagi akan keluar,” ujar Yasonna belum lama ini.
Selain Lapas diwilayah Jawa, pihaknya juga akan melakukan pengetesan dari seluruh lapas di Indonesia. Dan tentunya dengan catatan akan ada assessment untuk menyeleksi.
“Konsep kita ya memang di sekitar Jawa dulu, tapi kalau bisa, kita lihat dari lapas seluruh Indonesia,” katanya.
Pembangunan komplek pemukiman pemasyarakatan dibangun diatas lahan aset Pemerintah Provinsi DKI yang dipinjamkan pada Kemenkumham untuk digunakan bagi 5 ribu napi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI telah menyetujui agar lahan di Desa Ciangir seluas 30 hektar dimanfaatkan untuk membuat pemukiman lapas produksi bagi para napi.
Nantinya para napi yang memiliki sisa hukuman sedikit, akan dilatih dengan sejumlah keterampilan agar bisa berkarya saat telah bebas dari masa hukuman di penjara.[]