JAKARTA, WB – Perubahan mendadak sikap tiga fraksi yang tergabung dalam koalisi merah putih terkait RUU Pilkada, dinilai oleh pemerhati politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti sebagai hal yang menggelikan.
“Tak ada argumen mendasar yang menjelaskan sikap fraksi-fraksi itu langsung berubah dari tegas menolak pilkada, berubah menjadi setuju,” ujar Ray, Jumat (5/9/2014).
Ketiga fraksi yang mengubah haluan itu kata Ray adalah PAN, Gerindra, dan Golkar. Sebelumnya fraksi Demkrat dan PPP memang sejak awal setuju dengan draf pemerintah agar pilkada langsung dihapuskan di tingkat Kabupaten / Kota.
“Jelas, berpolitik dengan cara seperti ini berpotensi `membunuh` masa depan demokrasi. Cara memandang kebutuhan bangsa dikalahkan oleh sikap dan perasaan sakit hati politik yang mengorbankan pencapaian prinsipil dan esensil dalam reformasi hanya skedar memenuhi kebutuhan politik jangka pendek,” sindir Ray.
Adanya sikap tersebut, lanjut mantan aktivis ini justru ingin memperlihatkan kalau parlemen dikuasai oposisi. Itu Memberi sinyal ke kubu Jokowi-JK bahwa kekuatan kubu merah putih di parlemen adalah mayoritas.
“Tetapi tentu, bukan gaya dan watak oposisi seperti ini yang hendak dibudayakan. Oposisi sejatinya memperkuat politik kebangsaan dimana kepentingan bangsa adalah di atas segala kepentingan sektora,” tandasnya.[]