JAKARTA, WB – Agar negara ini mampu berdikari dan bisa menjadi negara pengembang, maka jalan yang dapat dilakukan adalah segera realisasikan pembangunan serta pengembangan pelabuhan dengan menjalin banyak kerjasama. Untuk menuju arah kerjasama tersebut, maka negara harus segera mengubah mindset, dan segera menekankan aspek bisnis global.
“Sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri. Jadi negara harus melakukan kerjasama dengan bangsa lain. Atau paling tidak BUMN dengan pihak swasta Nasional maupun Asing,” ujar Tommy Supriyadi lewat siaran persnya, Sabtu (11/7/2015).
Pria yang juga mantan aktivis 98 ini menambahkan, kerjasama yang dibangun dalam skala Nasional, saat ini harus terbentuk dalam iklim globalisasi dan bukan lagi `terkangkang` dalam pikiran sempit, apalagi sampai ada pemikiran dikotomi asing maupun non asing yang menjadi pemegang saham (mayoritas).
“Nantinya bisa variatif, mungkin dengan kedudukan dari persero saja yang masih menggunakan perjanjian kerjasama seperti yang sudah ada (Pelindo dan Hutchinson port) didalam mengelola Jakarta Internasional Container dan terminal),” ujarnya.
Kerjasama yang sudah terjalin itu, lanjut Tommy, tentunya akan menambah benefit bagi negara dan bangsa. Apalagi jika dilihat saat ini, berkaca pada Pelindo 2 saja, dapat dilakukan kapitalisasi perubahan yang sudah lebih baik dilihat dari 5-6 tahun terakhir.
“Banyak sekali perubahan yang terjadi. Lihat saja dari pengelolaan sampai penataan area yang lebih modern. Jadi jangan sampailah kita alergi kerjasama dengan pihak swasta asing, sepanjang itu membuat negara ini meraih keuntungan. Apalagi presiden tengah fokus pada pelabuhan dan lalulintas laut,” tandasnya.[]