TARAKAN, WB – Kerap melakukan pelanggran dalama area zona udara tanah air, TNI Angkatan Udara mulai `gemas` dengan sikap negara tetangga, Malaysia.
Maka langkah TNI AU adalah mendatangkan satu flight pesawat tempur Sukhoi, yang terdiri dari empat unit pesawat ke Tarakan, Kalimantan Utara. Keberadaan pesawat tempur itu untuk menjaga perbatasan dari gangguan negara asing.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Tarakan, Letkol Pnb Tiopan Hutapea mengatakan, operasi yang dilakukan pesawat Sukhoi ini adalah jawaban dari pelanggaran yang dilakukan negara Malaysia terhadap kedaulatan NKRI.
“Nantinya dalam waktu jangka panjangnya otomatis Tarakan ini akan ditingkatkan kemampuan dan daya gempurnya,” kata Tiopan, Senin (10/8/2015).
Namun, untuk menjadikan atau menaikkan status Lanud Tarakan tak semudah yang dilakukan. Karena, harus banyak yang perlu ditambahkan dan diperhatikan. Kedatangan Sukhoi kali ini juga sangkut pautnya dengan peningkatan status.
Tiopan menambahkan, untuk sementara ini belum ada pelanggaran udara yang terjadi selama satu bulan terakhir. Namun begitu jajarannya akan terus melakukan pemantauan melalui Satrad 225 selama 24 jam terus menerus dimonitor.
Meski dinyatakan tidak ada pelanggaran dalam sebulan terakhir, tetapi dari pantauan radar Satrad 225 Tarakan, ada beberapa objek asing yang tertangkap berada di dekat wilayah perbatasan.
“Kami bisa lihat urgensinya, apakah dia dari satu titik ke titik yang lain tetapi melipir ke perbatasan, itu mau ngapain” Itukan yang kami intip,” jelas Tiopan.[]