MALANG, WB – Sekitar 6.000 siswa dari 16.066 peserta Ujian Nasional (UN) SMA dan SMK di Malang, Jawa Timur mengikuti UN berbasis Computer Based Test (CBT). Sisanya menjalani UN manual dengan sistem Paper Based Test (PBT).
“Dari 16.066 siswa SMA dan SMK yang mengikuti UN itu, 6.681 adalah siswa SMA dan SMK sebanyak 9.385 siswa. Untuk siswa yang mengikuti UN dengan sistem CBT, juga tidak perlu khawatir jika selama proses ujian mengalami gangguan atau ada hambatan karena mereka bisa melanjutkan UN dengan sistem PBT,” ujar Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang, Budiono, Sabtu (11/4/2015).
Hal itu, lanjutnya, sudah menjadi kebijakan pemerintah dan berlaku secara menyeluruh, apalagi soal-soal UN PBT yang dikirimkan juga sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti UN secara keseluruhan, yakni 16.066 siswa. Artinya, jumlah itu mencakup seluruh peserta, termasuk yang mengikuti UN CBT, sehingga soal-soal PBT tersebut sebagai cadangan jika UN CBT ada masalah atau tidak berjalan sesuai harapan.
Lebih lanjut, Budiono mengatakan ada dua kebijakan yang ditetapkan pemerintah, yakni jika ada siswa yang mengalami kendala dalam UN, maka mereka bisa mengikuti UN CBT susulan dan apabila ada kelas yang mengalami kendala dalam pelaksanaan UN CBT dalam tiga shift, mereka harus mengulang dengan sistem UN konvensional atau PBT.
Jadwal UN CBT susulan tersebut sesuai dengan jadwal pelaksanaan UN PBT. Oleh karena itu, siswa peserta UN CBT tetap masuk dalam kuota UN PBT, sehingga tidak perlu khawatir jika ada masalah dalam proses UN CBT. []