GUANGZHOU, WB – Pemerintah Kota Guangzhou, turun tangan dengan memberikan bantuan guna memperluas kompleks makam Sa`ad bin Abi Waqqash RA, sahabat sekaligus paman Rasulullah SAW.
Makam yang terletak kota terbesar ketiga di Cina itu, berada di Haman kompleks masjid. Pemerintah berencana akan memperluas sehingga bisa menampung hingga 5.000 orang,” kata Wakil Kepala Kantor Kebudayaan, Radio, dan Televisi Pemkot Guangzhou, Ou Caiqun, belum lama ini.
Selain itu, pemerintah daerah setempat juga telah memberikan status benda cagar budaya sehingga mendapatkan perlindungan khusus terhadap situs bersejarah tersebut. “Hal ini merupakan bentuk perhatian pemerintah lokal terhadap umat Islam,” kata perempuan tersebut.
Menurut dia, situs permakaman yang beralamatkan di Jalan Jiefangbei No. 901 itu tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Islam, melainkan juga banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Bahkan saya lihat ada beberapa warga Indonesia yang menziarahi makam itu karena memang yang saya tahu penduduk Indonesia mayoritas Muslim,” ucapnya.
Makam yang berada di Ibu Kota Provinsi Guangdong yang berjarak sekitar 2.151 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Cina di Beijing tersebut, tidak pernah sepi dari penziarah yang memang mayoritas umat Islam Cina beretnis Hui.
Di luar bangunan utama terdapat beberapa makam lain yang diduga para imam atau pengikut Sa`ad, baik warga Cina pribumi maupun dari bangsa lain. Sekitar 2,5 kilometer dari lokasi makam tersebut terdapat Masjid Huaisheng di Jalan Guangta No. 56.
Masjid yang dilengkapi dengan menara (guangta) itu dibangun Sa`ad pada 627 Masehi atau sekitar tujuh tahun setelah datang ke Cina untuk melakukan misi pertamanya. Makam Sa`ad dan Masjid Huaisheng tersebut menjadi salah satu saksi sejarah Jalur Sutra Maritim. Masjid Huaisheng atau Guangta tersebut konon merupakan masjid pertama yang dibangun di luar jazirah Arab pada masa itu.[]