JAKARTA, WB – Kepala Peneliti Pusat Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono mengatakan, LIPI tengah membuat plastik yang ramah akan lingkungan.
Plastik tersebut akan terbuat dari minyak bumi melalui proses polimerisasi. Ikatan kimia pada polimer sangat kuat dan sulit diputuskan.
“Plastik banyak membantu kehidupan manusia menjadi lebih praktis. Namun, penggunaan plastik berlebihan bisa mengganggu kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup karena plastik sulit terurai secara alami,” ujar Agus belum lama ini.
Menuutnya, dibutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat mengurai sampah plastik di alam dan menjadi semakin sulit akibat penambahan berbagai bahan kimia seperti plasticizer, antioksida atau adiktif lain.
Agus mengatakan, berbagai jenis bahan kimia tambahan serta monomer tersisa yang tak bereaksi pada plastik berbahaya bagi kesehatan, seperti penyakit kanker, gangguan reproduksi, dan radang paru-paru.
“Pusat Kimia LIPI berupaya membuat berbagai inovasi teknologi untuk mengatasi masalah limbah plastik. Inovasi teknologi tersebut di antaranya plasticizer turunan minyak sawit,” ujar Agus
Plasticizer ini adalah bahan kima yang ditambahkan ke formulasi plastik untuk menambah sifat kelenturan. Terutama untuk plastik jenis polivinil klorida.[]