WARTABUANA – Selama ini lidah manusia disebutkan hanya sensitif terhadap empat rasa saja, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Belakangan, ilmuwan menambahkan rasa gurih sebagai rasa yang juga sensitif bagi lidah.
Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa lidah manusia juga sensitif terhadap karbohidrat. Maka itulah tidak heran makan karbohidrat dapat memberikan rasa puas pada otak.
Jika anda seringkali merasa belum puas jika belum makan nasi, kebiasaan inilah yang dianggap oleh ilmuwan sebagai kemampuan lidah untuk mengenali karbohidrat. Masalah ini biasanya semakin memperburuk orang-orang dengan kondisi eating disorder yang menimbulkan obesitas.
“Lidah manusia sensitif terhadap karbohidrat dan mengirimkan sinyal kepuasan di otak. Maka itulah banyak orang yang jadi kegemukan karena merasa rasa makanan diet tidak enak dan justru ketagihan makan berkarbohidrat tinggi,” ujar Dr Nicholas Gant, ahli peneliti otak di University of Auckland.
Menurut Dr Gant, karbohidrat justru lebih kuat dibandingkan lima rasa yang lain karena kandungan ini cepat memberikan stimuli kepada otak.
Ketika diproses dalam tubuh, karbohidrat akan berubah menjadi gula sehingga efektif memberikan energy kepada orang yang mengkonsumsinya. Namun jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat cepat sekali menyebabkan kegemukan.
Di semua negara, karbohidrat yang terkandung dalam nasi, roti, dan mie, pasti menjadi makanan utama. Kebiasaan ini memperburuk pemikiran banyak orang bahwa jika hanya makan lauk pauk saja, tidak akan merasa kenyang. []