JAYAPURA, WB – Presiden Jokowi kembali meninjau proyek pembangunan jembatan Holtekam yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami di Provinsi Papua. Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja ke Papua yang delapan kali.
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura sejak, Kamis (12/4/2018) pagi dengan menggunakan pesawat Kepresidenan.
Setelah turun dari helikopter kepresidenan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana juga disambut dengan upacara adat suku Asmat. Presiden Jokowi mendapat gelar Panglima Perang dari suku Asmat Papua yang telah diputuskan dalam Musyawarah Pimpinan Lembaga Masyarakat Adat Asmat, yaitu Kambepit.
Pemberian gelar ini dilakukan saat Jokowi melakukan kunjungan kerja atau blusukan di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Kamis (12/4/2018).
Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, yang hampir sebagian besar topografisnya berawa-rawa. Menariknya, dari satu tempat blusukan ke tempat lainnya, Presiden Jokowi memboncengkan Iriana menggunakan moda transportasi motor listrik.
Upacara penyambutan ini sekaligus mengukuhkan Jokowi sebagai Kambepit atau Panglima Perang Asmat. Pemberian gelar ini dilakukan oleh tetua adat Asmat yang langsung memberikan gelar tersebut.
Dalam pemberian gelar ini, Jokowi juga menerima dayung berhias dan noken khas suku Asmat. Dayung tersebut dimaksudkan sebagai simbol kepemimpinan panglima perang dalam mendayung perahu rakyat suku Asmat.
“Besar harapan kami, Bapak Panglima Perang membawa masa depan yang lebih baik,” kata Wakil Bupati Asmat, Thomas E Safano, saat menerjemahkan pesan dari tetua adat Suku Asmat di Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, Kamis (12/4/2018).[]