JAKARTA, WB – Budi Purnomo koordinator Media Center Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menganggap hasil wawancara yang ditulis oleh jurnalis investigasi Amerika, Allan Nairn yang berbicara mengenai sosok kepemimpinan Prabowo adalah bagian dari balck campaign.
Menurut Budi, ia tidak percaya jika tulisan yang tersebar di media sosial adalah asli hasil wawancara dirinya dengan Prabowo. Ia justru menuding jika tulisan tersebut bagian dari propaganda yang dibuat oleh media asing yang memang tidak suka dengan Prabowo.
“Pernyataan Allan Nairn ini bagian dari black campaign yang sudah terkoordinasi oleh sekelompok jurnalis asing yang tidak menghendaki Prabowo menjadi presiden,” ujar Budi, saat dikonfirmasi, Kamis (26/6/2014).
Selain itu, Budi juga menuding tulisan itu dibuat hanya untuk menjatuhkan citra Prabowo di depan rakyat Indonesia. Pasalnya ia mengatakan, dunia asing memang banyak tidak mengharapkan Indonesia dipimpin oleh seorang tegas dan berani seperti Prabowo yang punya latar belakang militer.
Diketahui, tulisan Allan itu telah diposting melalui blog pribadinya, www.allannairn.org pada 22 Juni 2014. Dengan judul “Do I Have Guts,” Prabowo Asked, “Am I Ready To Be Called A Fascist Dictator?”, tulisan itu berisi wawancara Allan dengan Prabowo pada bulan Juni dan Juli 2001 di Amerika Serikat yang bersifat off the record.
Inti dari tulisan tersebut adalah, Prabowo diminta untuk menanggapi sosok kepemimpinan Gus Dur sebagai presiden yang lahir dari semangat reformasi menggantikan presiden militer sebelumnya Soeharto.
Dalam tulisan Allan, disitu Prabowo melecehkan kepemimpinan Gus Dur karena kebutaanya. Seolah seorang militer yang dipandang kuat telah tunduk di bawah orang yang buta. Prabowo juga dituding membanding-bandingkan Gus Dur dengan pemimpin-pemimpin Amerika yang terlihat gagah berani.
Berikut kutipan pernyataan Prabowo mengenai sosok Gus Dur, yang ditulis oleh Allan.
Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!” [“The military even obeys a blind president! Imagine! Look at him, he’s embarrasing!”].
“Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng—dan sekarang presiden kita buta!” [“Look at Tony Blair, Bush, Putin. Young, ganteng (handsome)–and we have a blind man!”].
Selain berbicara mengenai kepemimpinan Gus Dur, Prabowo juag aktif berbicara mengenai gerakan fasisme dan demokrasi yang ada di Indonesia. Serta kebijakan membunuh dalam tubuh TNI atau ABRI. Dan berbagai hal mengenai isu SARA paska Soeharto lengser di tahun 1998.[]