WASHINGTON, WB – Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), RiYong-ho mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendeklarasikan perang terhadap negaranya. Pernyataan Ri itu terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut bahwa eksistensi rezim Korut tak akan bertahan lebih lama lagi.
Pernyataan Trump melalui akun Twitter pribadinya, merespons pidato yang disampaikan Ri Yong-ho di sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. Saat itu, Ri mengatakan, rudal Korut dapat mendarat di daratan AS. Ini adalah reaksi Korut terhadap pidato Trump di Majelis Umum PBB yang menyatakan tak segan untuk membinasakan Korut bila berani menyerang AS atau sekutunya.
“Bila dia (Kim Jong-un) menggemakan pemikiran Manusia Roket , mereka tidak akan lama lagi,” kata Trump melalui akun Twitternya.
Menanggapi cicitan Trump, Ri menilai AS telah menyatakan perang terhadap negaranya. “Seluruh dunia harus mengingat dengan jelas bahwa AS adalah yang pertama kali mengumumkan perang,” ujarnya merujuk pada cicitan Trump seperti dikutip the Guardian, Senin (26/9/2017).
Ri mengungkapkan, PBB dan masyarakat internasional telah berharap bahwa perang ancaman dan kecaman antara AS dan negaranya tak akan bermuara pada peperangan.
“Namun akhir pekan lalu Trump mengklaim bahwa kepemimpinan kita tidak akan lama lagi, dan akhirnya dia mengumumkan perang terhadap negara kita. Mengingat bahwa ini berasal dari seorang Presiden AS, ini jelas merupakan deklarasi perang,” ucapnya.
Kendati demikian, AS menyangkal bahwa cuitan Trump di akun Twitternya merupakan sebuah deklarasi perang terhadap Korut.
“Terus terang, saran itu tidak masuk akal,” kata sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders.
Menurut Sanders, tujuan AS saat ini yakni mengupayakan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
“Kami melakukan itu melalui tekanan ekonomi dan diplomatik yang paling maksimal sejauh ini,” jelas Sanders. []