JAKARTA, WB – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menyatakan bahwa instansinya sudah turun tangan mencegah penyebaran paham radikalisme lewat media sosial. Untuk melakukan itu, Kominfo bekerja sama dengan Polri.
“Kita memang sudah melakukan penindakan paham radikalisme di dunia maya dan hanya didunia maya. Caranya kita paralel dengan Polri untuk penindakan nyata oleh penagakan hukum yaitu kepolisian,” ucap Rudiantara belum lama ini.
Ia menjelaskan, sedikitnya 2.500 akun media sosial yang dinilai menyebarkan radikalisme diblokir hingga Sabtu (19 Mei 2018) tengah malam. Pemblokiran terbanyak terjadi terhadap akun facebook, youtube dan instagram. Selanjutnya ada 9.500 yang masih dalam proses verifikasi.
“Saya yakin kalau kita bicara sekarang sudah ada 2.528 yang sudah kami blok sampai hari ini karena itu status pukul 24.00 WIB,” kata dia.
Menkominfo berharap semua masyarakat Indonesia terlibat dalam pencegaha radikalisme. Menurut dia, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, menjadi garda terdepan.
Rudiantara juga memastikan media – media yang jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI sudah diblokir.
“Kemudian untuk di dunia nyatanya kita sudah melakukan koordinasi denga pihak Polri untuk dilakukan penegakan hukumnya,” tandas Rudiantara.[]
