JAKARTA, WB – Istilah `petugas partai` yang kerap diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, ternyata terus menuai polemik. Salah satunya datang dari Pengamat politik LIPI Siti Zuhro.
Kata petugas partai dalam pandangan Siti, merupakan istilah seperti mensubordinasi lembaga presiden, karena publik tidak setuju dengan istilah itu.
“Penjelasan elite PDIP terkait istilah itu juga tidak memuaskan masyarakat,” papar Siti Zuhro, di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Menurutnya, penggunaan kosa kata petugas partai bagi PDIP tak ada yang salah. Karena hal itu dianggap merujuk pada posisi kader partai yang sedang bertugas di eksekutif maupun legislatif.
“Sebagian publik istilah itu bisa saja dimaknai lain yang konotasinya kurang positif. Apalagi lagi bila kosa kata tersebut dikaitkan dengan posisi Joko Widodo sebagai presiden, itu bisa bermaknanegatif,” jelas Siti Zuhro.
Disisi lain, pengamat yang akrab disapa Wiwieq ini, menambahkan, Jokowi juga tidak mampu memuaskan dahaga publik dalam memberikan perbaikan negeri ini, khususnya yang telah menaikan harga BBM, tarif daya listrik, gas elpiji dan lainnya.
Atas dasar ini, Wiwieq pun meramalkan masa pemerintahan Presiden Jokowi akan sama dengan beberapa mantan presiden lainnya yang hanya berhasil memimpin Indonesia dalam waktu singkat.
“Jika kondisinya seperti ini terus, Jokowi nasibnya akan sama kayak Megawati, BJ Habibie dan Gus Dur,” ungkap Siti.[]