WARTABUANA – Geliat industri fesyen di tanah air semakin menunjukkan keindahannya ke manca negara. Tak hanya Benua Asia dan Eropa saja, tapi Amerika yang menjadi salah satu kiblat fesyen dunia juga sudah melirik desain karya anak bangsa.
Seperti pada salah satu event fesyen tahunannya, yaitu ASC – Fashion Week New York yang akan diselenggarakan pada 8 September nanti, sejumlah desainer Indonesia berkesempatan untuk memperlihatkan rancangan mereka kepada pecinta fesyen di Amerika.
Riris Ghofir, salah satu desainer yang akan menunjukkan rancangannya di acara tersebut akan menampilkan karya terbarunya, yakni Ken Dedes. Ken Dedes merupakan seorang ratu, permaisuri Ken Arok, pendiri kerajaan Tumapel (Singashari).
Dalam sejarahnya, Ken Dedes dipercaya menjadi ibu dari para raja yang berkembang di Pulau Jawa. Tak heran, sosok Ken Dedes menjadi simbol seorang wanita yang utama, istimewa, cantik dengan kepribadian nan elok.
“Sosok Ken Dedes yang mempesona itulah yang menginspirasi saya, Riris Ghofir, desainer Jawa Timur untuk membuat 12 karya anggun dalam balutan batik sutra yang akan ditampilkan pada ASC – Fashion Week New York pada 8 September 2019 nanti,” ujar Riris Ghofir saat berbincang dengan awak media di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (18/8/2019).
Kesan klasik ala Ken Dedes yang istimewa dan elok dimunculkan dengan berbagai detail bordir. Misalnya, bordir dengan motif teratai dan ukir-ukir yang diambil dari arca Ken Dedes yang berada di bekas kerajaan Tumapel.
“Kali ini, saya membuat balutan berkonsep klasik, anggun dan tegas dengan warna merah, hijau, hitam dan gold. Perpaduan antara batik sutra tulis dengan tile, brokat dan lace yang mampu menggambarkan sosok ratu Jawa yang berkarisma. Untuk menggambarkan kekayaan pulau Jawa, saya menggunakan motif pesisiran pantai khas Jawa Timur, seperti motif rumput laut, kerang dan lain-lainnya,” papar Riris.
Meski menggambarkan kekayaan motif pesisiran pantai khas Pulau Jawa, Riris Ghofil juga menambahkan detail yang kekinian untuk lebih menonjolkan kesan yang elegan.
“Saya menggunakan swarowski dan payet untuk memunculkan kesan kejayaan sosok sang ratu. 12 karya itu makin terlihat elegan dengan siluet H dan A line berpadu layer atau selendang yang menggambarkan ratu pada zaman itu,” terang Riris.
“Selain itu, saya juga menampilkan beberapa desain bermodel jumsuit dan palazo. Karya itu muncul dalam satu paket dress wear yang lengkap bergaya klasik dan modern. Desain klasik ringan, modern dan anggun yang cocok untuk evening party,” tandasnya. [jeh]