WARTABUANA – Otoritas kesehatan Iran pada Senin (1/3) mengeluarkan peringatan terkait “gelombang keempat” epidemi COVID-19, setelah mencatat lebih dari 100 kematian dalam 24 jam untuk pertama kalinya sejak awal Januari, seperti dilaporkan oleh stasiun TV pemerintah.
“Kematian 108 pasien COVID-19 dalam 24 jam terakhir menjadi alarm peringatan dari gelombang keempat penyakit itu,” kata Sima Sadat Lari, juru bicara Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran, dalam konferensi pers hariannya.
Angka harian baru itu menambah jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi 60.181 di Iran.
Antara Minggu (28/2) dan Senin, pihak kementerian melaporkan 8.510 infeksi baru, papar Lari, yang menambahkan bahwa 812 di antaranya memerlukan perawatan di rumah sakit.
Total kasus COVID-19 yang tercatat di Iran mencapai 1.639.679, menurut data resmi.
Selain itu, 1.399.934 pasien COVID-19 telah sembuh atau diizinkan meninggalkan rumah sakit di Iran sejauh ini, meskipun 3.727 pasien masih dalam kondisi kritis, kata juru bicara itu.
Sejak awal wabah pada Februari 2020, total 10.912.409 tes laboratorium untuk virus corona telah dilakukan di Iran, tambahnya..
Pada Minggu malam, Alireza Raisi, juru bicara kantor pusat nasional Iran untuk penanggulangan COVID-19, mengatakan 187 kasus varian virus corona telah terdeteksi di Iran. [Xinhua]