WASHINGTON, WB – Setelah penemuan senyawa nitrat di bebatuan planet Mars oleh Curiosity, kali ini lembaga wahana rover tanpa awak milik NASA kembali menemukan beberapa bukti baru.
Bukti-bukti terbaru tersebut membuat para ilmuwan menduga bahwa Kawah Crater di Mars dulunya merupakan danau air asin yang luas.
Dalam hasil penemuan tersebut, Curiosity baru-baru ini menemukan senyawa kalsium perklorat, senyawa yang dapat menyerap uap air dari atmosfer, demikian lansir NationalGeographic.
Itu artinya, jika uap air itu bercampur dengan H2O, campuran tersebut akan membuat titik beku air menjadi lebih rendah, sehingga memungkinkannya berubah menjadi cair di suhu yang rendah. Air yang dihasilkan dari proses pencairan itu adalah air yang mengandung garam.
Para ilmuwan percaya bahwa dahulu, sekitar 4,5 miliar tahun lalu, Mars memiliki total air 6,5 kali lebih banyak dari yang ada sekarang.
Karena permukaan tanah Mars penuh dengan lubang, ilmuwan menduga air meresap turun ke bawah permukaan yang berbentuk seperti lereng, dan dengan sejumlah air garam lainnya membentuk danau bawah tanah.
Penemuan senyawa perklorat di Mars juga dibarengi dengan penemuan adanya perluasan jumlah batuan sedimen, yang diduga terbentuk akibat adanya aliran air menuju lereng, membentuk danau di tengah-tengah permukaan.[]