WARTABUAHA – Sebuah katalog ekosistem global pertama di dunia resmi diluncurkan pada Selasa (2/3). Katalog itu bertujuan untuk meningkatkan upaya konservasi internasional dengan menstandardisasi klasifikasi dan pemetaan.
Dikembangkan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN), bersama dengan para pakar dari Universitas New South Wales (UNSW) Australia, katalog berjudul Tipologi Ekosistem Global itu mendefinisikan fitur biofisik kunci dari 108 jenis ekosistem utama di seluruh darat dan laut.
Selain hutan, gurun, gua, sabana, dan bahkan palung laut dalam, tipologi tersebut juga mencakup ekosistem buatan manusia seperti lahan pertanian dan empang.
Penulis utama katalog itu, Profesor David Keith dari Pusat Ilmu Ekosistem UNSW mengatakan bahwa dengan mengelompokkan ekosistem serupa berdasarkan karakteristik dan fungsinya, tipologi tersebut dapat mengungkapkan pola yang mungkin masih tersembunyi.
Pemahaman yang lebih seragam tentang ekosistem dunia akan membantu dalam memahami ekosistem yang paling berisiko runtuh serta membantu menciptakan dan melacak tujuan konservasi global, sebut Direktur Jenderal IUCN Dr. Bruno Oberle.
“Sangat penting bahwa Kerangka Keanekaragaman Hayati Global pasca-2020 berisi tujuan yang eksplisit dan ambisius untuk konservasi ekosistem bersama spesies,” ujar Oberle.
Selain publikasi tipologi, IUCN juga meluncurkan situs web interaktif yang memungkinkan para pengguna menjelajahi keanekaragaman ekosistem dunia secara mandiri.
“Upaya ini mengisi kesenjangan pengetahuan yang menghambat kemampuan kami untuk mengukur kemajuan dalam pengelolaan ekosistem dunia yang berkelanjutan,” kata Angela Andrade, Ketua Komisi Pengelolaan Ekosistem IUCN.
“Ini merupakan terobosan yang sangat tepat waktu, di saat dunia sedang mengembangkan inisiatif kebijakan global baru yang akan menjadi penting bagi masa depan berkelanjutan, termasuk kerangka kerja pasca-2020 untuk konservasi ekosistem dan spesies di bawah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Keanekaragaman Hayati.” [Xinhua]