WARTABUANA – Jumlah kasus COVID-19 di India mencapai 9.462.809 pada Selasa (1/12) setelah 31.118 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
Data itu menyebutkan bahwa jumlah kematian naik menjadi 137.621 setelah 482 pasien COVID-19 meninggal sejak Senin (30/11) pagi.
Saat ini masih ada 435.603 kasus aktif di negara itu, sementara 8.889.585 orang telah diizinkan pulang dari rumah sakit usai mendapatkan perawatan medis, ungkap data terbaru pihak kementerian.
Selama beberapa hari ini, ibu kota India, Delhi, mengalami lonjakan tiba-tiba kasus COVID-19. Dalam 24 jam terakhir tercatat ada 3.726 kasus dan 108 kematian baru, sementara 5.824 orang dinyatakan sembuh, tunjuk data yang dirilis oleh dinas kesehatan setempat.
Korban jiwa akibat COVID-19 di Delhi sejauh ini mencapai 9.174. Pemerintah negara bagian tersebut telah memutuskan untuk tidak membuka kembali sekolah sampai vaksin tersedia guna menjamin keselamatan para murid.
Sementara itu, pemerintah India terus berfokus pada peningkatan fasilitas tes COVID-19 di seluruh negara tersebut. Hingga Senin, total 140.379.976 tes telah dilakukan, dengan 876.173 tes di antaranya dilakukan pada Senin saja, menurut data angka yang dirilis oleh Dewan Penelitian Medis India (Indian Council of Medical Research/ICMR) pada Selasa.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Director General of Civil Aviation/DGCA) India memutuskan untuk memperpanjang penangguhan penerbangan internasional hingga akhir tahun akibat pandemi COVID-19.
Pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi memimpin pertemuan tingkat tinggi dengan para kepala menteri dari semua negara bagian melalui konferensi video untuk meninjau status dan kesiapan respons dan manajemen terkait COVID-19, dengan penekanan khusus pada delapan negara bagian yang menjadi fokus tingkat tinggi.
Delapan negara bagian tersebut adalah Haryana, Delhi, Chhattisgarh, Kerala, Maharashtra, Rajasthan, Gujarat, dan Benggala Barat. [Xinhua]