JAKARTA, WB – Dua pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci Tangerang tewas gegara salah obat. Setelah dicek, ternyata PT Kalbe Farma selaku pihak produsen telah melakukan kesalahan sehingga obat injeksi untuk anestesi tertukar dengan asam Tranexamic.
Tertukarnya bahan obat itu diduga akibat kesalahan proses produksi di pabrik milik PT Kalbe Farma Tbk. Dampak kecerobohan tersebut sangat fatal karena telah menelan korban jiwa. Dua pasien itu tewas setelah disuntik Buvanest Spinal 0,5% Heavy.
Dikhawatirkan, jika tidak segera ditarik dan dihentikan penggunaannya, korban akan terus berjatuhan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI harus bergerak cepat.
Obat injeksi Buvanest Spinal 0,5% Heavy untuk keperluan anestesi atau pembiusan yang sudah beredar luas diduga tercampur atau tertukar dengan asam Tranexamic, bahan pembuat obat injeksi merek Kalnex, yang digunakan untuk membantu menghentikan pendarahan.
Pihak RS Siloam Karawaci Tangerang membenarkan peristiwa tragis yang telah merenggut nyawa 2 pasiennya. Direktur Medis RS Siloam Karawaci dr Jeffry Oeswadi mengatakan bahwa insiden itu benar-benar terjadi di luar kemampuan pihaknya. “Kami sudah melakukan sesuai dengan prosedur yang ada terhadap pasien,” katanya.
Menurut staf medis RS Siloam Karawaci dr Mangantar Marpau, kronologi peristiwa itu bermula ketika pada Rabu lalu dua pasien tersebut memberi obat Buvanest pasien urologi dan pasien melahirkan.
Menurut Mangantar, dua pasien tersebut mendapat perawatan mulai pukul 15.00 sampai 18.00 oleh dokter masing-masing. Setelah mendapat perawatan, muncul gejala-gejala aneh. Seperti gatal-gatal lantas kejang-kejang. Keesokan harinya kedua pasien tersebut meninggal dunia. []