WARTABUANA – Walaupun daging babi selama ini dikenal sebagai makanan kegemaran masyarakat Tiongkok, namun tren makan kaki babi atau tonsoku ini justru dipopulerkan di Jepang.
Tonsoku adalah hidangan kaki babi yang diolah dengan berbagai cara dan sangat populer dikonsumsi oleh masyarakat Jepang. Alasannya, kaki babi dipercaya dapat memiliki efek luar biasa bagi kecantikan dan awet muda!
Dan ternyata, apa yang dipercaya oleh orang Jepang ini memang terbukti kebenarannya. Muriella Glasgow, pakar kesehatan di PBB, menyatakan bahwa dalam kaki babi tidak banyak terdapat daging sehingga tanpa lemak namun mengandung kolagen yang sangat tinggi.
Semakin bertambahnya usia, penggunaan kolagen biasanya digunakan untuk mengembalikan sifat elastis pada kulit. Kulit yang elastis secara otomatis tidak akan mudah berkeriput.
Banyak klinik kecantikan yang menawarkan terapi kolagen dengan suntik atau penggunaan krim. Namun konsumsi kaki babi dipercaya lebih efektif karena langsung masuk ke dalam sistem pencernaan tubuh manusia.
“Di Kyushu, hidangan tonsoku sangat populer. Karena itulah banyak sekali wanita cantik di sana,” ujar Himi Okajima, pemilik salah satu restoran penyedia kaki babi di Fukuoka, Jepang.
Belajar meracik berbagai hidangan kaki babi dari negara asalnya, Okajima kemudian mendirikan restoran tonsoku pertama di New York, AS. Menurut Okajima, walaupun kaki babi sangat asing dikonsumsi oleh orang Barat, hidangan ini sukses membuat banyak orang penasaran.
Dengan olahan profesional dan rasa yang enak, orang tidak kapok kembali ke restorannya untuk makan tonsoku. Setelah mencoba rasanya, tidak ada yang keberatan untuk makan lebih banyak lagi kaki babi.
Namun dengan potensi kesehatan dan terapi kecantikan yang dimiliki tonsoku, satu porsi hidangan ini tidaklah murah. Di restorannya, Okajima memberi harga Rp 140 ribu per hidangan tonsoku.[]