JAKARTA, WB – PT Kereta Api Indonesia akhirnya resmi membuka lahan komersial bagi masyarakat untuk dijadikan lahan usaha di lingkungan railways-nya. Kebijakan membuka lahan komersial ini sengaja dilakukan untuk membuka dan memberikan peluang usaha bagi masyarakat yang berminat untuk membuka usahanya.
“Lingkungan railways kita buka untuk memberikan peluang usaha bagi siapapun dan berminat dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pastinya,” ujar senior Manager pengelolaan Aset, Dadang Odang Bakti, di kantor KAI DAOP 1, di bilangan Cikini, Senin (23/6/2014).
Odang menjelaskan, dari lingkungan stasiun yang disediakan, terdapat 600 stasiun yang disewakan oleh PT KAI terutama diluar wilayah Jabodetabek mayoritas ditempati oleh pedagang-pedagang dari usaha kecil.
“Intinya KAI membuka bagi siapapun yang berminat, jadi kita siap dan mempersilahkan kepada siapapun pedagang yang memang ingin membuka usahanya. Jadi tidak ada istilah monopoli atau bentuk apapun,” ujarnya.
Lebih jauh Odang menambahkan, bagi masyarakat yang berminat, PT KAI saat ini sudah membuka dan sudah bisa untuk mendaftarkan bentuk usahanya ke PT KAI. Bahkan jauh-jauh hari PT KAI sudah melakukan sosialisasi sejak 19 Mei 2014.
“Bagi yang mendaftar bisa datang ke kantor KAI, dan dengan catatan kita ada aturan yang harus ditaati, karena kita ingin menertibkan pelayanan, sebab hampir setiap hari ada 80 ribu pengguna jasa kereta api,” ujar Odang.
Mengenai tarif dan harga perkiosnya, Odang menyarankan bagi pengunjung untuk datang langsung ke PT KAI, sebab dirinya tidak bisa menjabarkan harga per-kiosnya, sebab harga-harga perkiosnya berbeda-beda tergantung lokasi dan wilayah stasiun.
“Stasiun itu berbeda-beda, Stasiun Besar seperti Gambir, Senen dan Jakarta Kota itu tarifnya tentu disesuaikan dibandingkan stasiun lainnya. Jadi enggak sama semua,” pungkas Odang. []