WARTABUANA – Kasus kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat (AS) menembus angka 280.000 pada Sabtu (5/12), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.
Dengan jumlah kasus nasional mencapai 14,4 juta, kasus kematian di seluruh AS naik menjadi 280.090 hingga Sabtu pukul 14.27 waktu setempat atau Minggu (6/12) pukul 02.27 WIB, menurut data CSSE.
Negara Bagian New York melaporkan 34.853 kematian, menduduki peringkat teratas dalam daftar jumlah kasus kematian untuk tingkat negara bagian di AS. Sementara itu, Negara Bagian Texas mencatat kematian terbanyak kedua, mencapai 22.825. Negara bagian California, Florida, dan New Jersey semuanya mengonfirmasi lebih dari 17.000 kematian, papar perhitungan CSSE.
Negara-negara bagian yang mencatat lebih dari 10.000 kematian di antaranya Illinois, Pennsylvania, Massachusetts, dan Michigan.
Dalam empat hari terakhir, angka kematian harian akibat COVID-19 di AS meroket di atas 2.500. Pada Kamis (3/12), total 2.879 kematian baru dilaporkan, yang merupakan jumlah kematian harian tertinggi sejak pandemi dimulai.
AS masih menjadi negara yang paling parah terdampak pandemi, dengan jumlah kasus terkonfirmasi dan kematian tertinggi di dunia, mencakup lebih dari 18 persen dari kematian global.
Kematian kumulatif COVID-19 di AS menembus angka 270.000 pada 1 Desember. Dalam empat hari terakhir, angka kematian harian di AS meroket di atas 2.500. Pada Kamis (3/12), total 2.879 kematian baru dilaporkan, yang merupakan jumlah kematian harian tertinggi sejak pandemi dimulai, menurut data CSSE.
Sementara itu, kasus rawat inap di AS mencapai rekor tertinggi 101.276, menurut informasi harian terbaru yang diterbitkan oleh Proyek Pelacakan COVID pada Jumat (4/12).
Selain itu, AS mengonfirmasi 227.885 kasus baru pada Jumat (4/12), peningkatan kasus baru harian tertinggi sejak dimulainya pandemi di negara tersebut.
Perkiraan pemodelan terbaru oleh Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington memproyeksikan total 538.893 kematian akibat COVID-19 di AS pada 1 April 2021 mendatang, berdasarkan skenario proyeksi saat ini. [xinhua]